Bentuk
Pohon Trembesi berkanopi seperti payung.
Pohon trembesi Mempunyai nama latin Samanea Saman (Kerajaan: Plantae, Divisi: Magnoliophyta, Kelas: Magnoliopsida, Ordo: Fabales, Famili: Fabaceae, Upafamili: Mimosoideae, Genus: Albizia, Spesies: A. Saman). Mempunya ciri ciri : Bentuk batangnya tidak beraturan kadang bengkok, menggelembung besar. Daunnya majemuk mempunyai panjang tangkai sekitar 7-15 cm2. Pada pohon yang sudah tua berwarna kecokelatan dan permukaan kulit sangat kasar dan terkelupas. Daunnya melipat pada cuaca hujan dan di malam hari, sedangkan lebar daunnya sekitar 4-5 cm berwarna hijau tua, pada permukaan daun bagian bawah memiliki beludru, kalau di pegang terasa lembut.
Pohon trembesi
mulai berbunga pada bulan Mei dan Juni. Bunga berwarna
putih dan bercak merah muda pada bagian bulu atasnya. Panjang bunga mencapai 10
cm dari pangkala bunga hingga ujung bulu bunga. Tabung mahkota berukuran 3,7 cm
dan memiliki kurang lebih 20-30 benang sari yang panjangnya sekitar 3-5 cm.
Bunga menghasilkan nektar
untuk menarik serangga guna berlangsungya penyerbukan.
Buah pohon trembesi
bentuknya panjang lurus agak melengkung, mempunyai panjang sekitar 10-20 cm,
mempunyai lebar 1,5 - 2 cm dan tebal sekitar 0,6 cm. Buahnya berwarna cokelat
kehitam-hitaman ketika buah tersebut masak. Bijinya tertanam dalam daging
berwarna cokelat kemerahan sangat lengket dan manis berisi sekitar 5 - 25 biji
dengan panjang 1,3 cm.
Disebut Pohon Hujan (Rain Tree) karena kemampuannya
menyerap air tanah yang kuat. Daunnya juga sangat sensitif terhadap cahaya dan
menutup secara bersamaan dalam cuaca mendung sehingga air hujan dapat menyentuh
tanah langsung melewati lebatnya kanopi pohon ini. Rerumputan juga berwarna
lebih hijau dibawah
pohon hujan dibandingkan dengan rumput disekelilingnya.
Pohon ini memang diperuntukkan bagi ruang publik yang
sangat luas seperti taman atau taman, halaman sekolah ataupun pekarangan rumah
yang mempunyai area tanah yang sangat luas.
Pohon trembesi mempunyai kemampuan menyerap CO2 puluhan
kali dari pohon biasa. Pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton karbondiokasida
setiap tahunnya. Bandingkan dengan pohon
biasa yang rata-rata mampu menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya.
Selain itu pohon Trembesi juga mampu menurunkan kosentrasi gas secara efektif,
tanpa penghijauan dan memiliki kemampuan menyerap air tanah yang kuat.
CARA PENANAMAN BIBIT TREMBESI
- Memasukkan biji dalam air selama 1-2 menit dengan suhu 80oc (176of) dengan volume air 5x lebih banyak dari volume biji, aduk biji kemudian keringkan. Rendam biji dalam air hangat dengan suhu 30-40oc (86-104of) selama 24 jam. Metode ini akan membantu perkecambahan biji 90-100%. Skarifikasi biji (pengelupasan biji) akan tampak 3-5 hari setelah perlakuan dengan menyimpannya dalam tempat teduh dengan pemberian air yang konstan untuk membantu pertumbuhan biji.
- Biji sudah siap untuk ditanam setelah perkecambahan. Saat itu panjang kecambah 20-30m. Bibit yang mempunyai diameter > 10mm dapat lebih bertahan dari air hujan. Perkiraan ukuran bibit saat penanaman yaitu ketika mempunyai tinggi sekitar 15-30cm (6-12 inci) dengan panjang akar sekitar 10cm (4 inci) dan panjang batang mencapai 20cm (8 inci). Diameter batang dari bibit harus mencapai 5-30mm. Penanaman ini dapat dilakukan di pasir (tempat pembibitan) atau ditaman di polybag yang berukuran 10-20cm dengan komposisi 3:1:1 (tanah : pasir : kompos).
Kami menyediakan :
biji 50.000/kg
bibit tinggi 30 cm 5.000
Untuk pemesanan dapat anda lakukan melalui SMS....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar